KDEI Taiwan
Hari ini adalah hari terakhir perjalanan misi kita di Korea dan Taiwan, Alhamdulillah semua anggota tim dalam keadaan sehat walafiat dan tetap semangat.
Dalam perjalanan dari Kota Taipei ke Bandara Taoyuan, tim menyempatkan diri beraudiensi di kantor Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan yang terletak di kawasan bisnis baru semacam technopark. Tepat jam 09.30 kami diterima lansung oleh Deputi KDEI Taiwan Bapak Amzir Ramali Bandaro (Deputi/Waka), Bapak A. Fauzi Muchtar (Kabag Tata Usaha), dan Bapak Pangkuh Rubiyono (Senior Asisten Tata Usaha/Tenaga Kerja) KDEI Taiwan.
Dari beliau kami dapatkan sejumlah informasi tentang:
(1) Pertemuan Mendiknas RI dan Meneteri Pendidikan Taiwan beserta seluruh Rektor Universitas se-Taiwan di Kantor KDEI Taiwan, pada kesempatan itu Menteri Pendidikan Taiwan menawarkan program beasiswa untuk mahasiswa Indonesia dan Bapak Mendiknas RI mengajukan angka 5.000 beasiswa mahasiswa kepada Menteri Pendidikan Taiwan. Beberapa perguruan tinggi di Indonedia telah memanfaatkan program ini.
(2) Program pertukaran mahasiswa Indonesia-Taiwan agak terkendala pada rendahnya standar living cost bagi mahasiswa Taiwan di Indonesia. Mereka menghendaki standar yang sama seperti saat mereka di Taiwan.
(3) KDEI Taiwan siap membantu program-program kerjasama pendidikan yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Depdiknas di Taiwan meskipun kapasitas umumnya adalah sector kerjasama perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan Taiwan.
(4) Depdiknas perlu menyiapkan calon-calon mahasiswa penerima beasiswa dengan bekal bahasa Mandarin yang cukup, karena institusi pendidikan di Taiwan lebih suka mahasiswa yang cakap berkomunikasi dengan bahasa Mandarin/Taiwan.
Tepat pukul 10.30 kami berpamitan kepada pejabat KDEI Taiwan karena harus melanjutkan perjalanan ke Bandara Taoyuan Taipei.
Jam 13.25 Waktu Taiwan kami take-off menuju Korea dengan penerbangan Korean Air KE 692 dan landing di Bandara Incheon (Seoul) tepat pukul 16.50 waktu Korea. Setelah mengambil semua bagasi, kami pun bergegas menuju kantor Kedutaan Besar RI di Seoul untuk melaporkan hasil perjalanan sekaligus mengambil dokumen perjalanan kami yang telah di tanda-tangani dan distempel pejabat KBRI di Korea Selatan. Kami tiba di KBRI sekitar jam 19.00 karena terjebak kemacatan lalu-lintas arus ‘mudik’ warga Korea yang akan merayakan ‘lebaran’ Falling Love Festival (semacam Thanks Giving) di kampung halaman masing-masing.
Demikian laporan hari terakhir kami, draft milestone Pengembangan Game Technology Indonesia 2006-2010 sudah kami susun dan akan dicermati bersama kawan-kawan dari ITS, ITB, Poliseni Yogyakarta, dan Polteknik VEDCA. Kami sepakat akan bertemu lagi pada hari Kamis tanggal 27 September 2007 di Biro PKLN untuk mendetailkan program ini secara operasional, sehingga pada bulan November 2007 nanti sudah dapat kita eksekusi di Korea dan Taiwan.
Perjalanan udara-darat sejauh 8.937 mil ini memang panjang dan tentu juga melelahkan di bulan puasa Ramadhan 1428 H, namun kami yakin sebentar lagi kita akan memetik buah ‘berkah’-nya..
Karena bertepatan dengan ‘lebaran’ Korea, kami ucapkan ‘Happy Chuseok!’
Mian hamnida, gamsa hamnida… (maaf & terima kasih)
Korea – Seoul, 20 September 2007