Digital Content and Multimedia Technology Center
Hari ini cuaca cukup cerah, kami berangkat jam 09.00 dari Cosmos Hotel ke Chiang Kai Sek Memorial Hall untuk kunjungan budaya. Sekitar 1,5 jam kami dipandu untuk mengenal Bapak Negara Taiwan yang sangat dikagumi dan disegani oleh kawan dan lawan politiknya masa itu. Kami menangkap sejumlah inspirasi dari kunjungan ini. Panglima Jenderal Chiang Kai Sek yang berlatar militer dan Dr Sun Yat Sen yang berlatar belakang pendidikan tinggi sangat mendomasi pada peletakan fondasi Negara ini. Keduanya dapat saling mengisi dan menguatkan, mengapa? Karena kedua tokoh ini memiliki kebiasaan yang sama, membaca!
Mengapa kunjungan budaya ini penting? Pengembangan game technology juga sangat erat dengan wawasan budaya, hal ini dibutuhkan sebagai basic art dan pengayaan wawasan untuk membangun karakter seorang gamer, karena dia harus peka terhadap perkembangan budaya, humanism dan kebutuhan pengembangan karakter sesuai dengan kebutuhan/trend program-program game yang disukai pasar. Hal ini dapat kita buktikan dari hasil karya animasi dan game yang ada di area pameran Amazing Technology in Taiwan yang berada di dalam Chiang Kai Sek Memorial Hall. Pameran ini menggambarkan perkembangan teknologi di Taiwan yang dikemas dalam bentuk Animasi dan Game Technology, kami melihat karakter icon yang digambarkan sangat mewakili karakter Taiwan, kebetulan terdapat pula ada contoh-contoh karya teknologi pendidikan. Bagaimana dengan kita? Karakter budaya kita sangat banyak.. ini merupakan bekal untuk membangun karakter-karakter yang berbeda dan kaya akan inspirasi..
Setelah mengunjungi CKS Memorial Hall, tim bergerak menuju Martyr Shrine yang merupakan monumen peringatan untuk 72 martir yang berjuang dan berjasa untuk kemerdekaan Republik Taiwan. Disini kami menyaksikan sepasang tentara yang menjaga gerbang depan dan gerbang dalam Martyr Shrine berdiri tegak dengan senjata laras panjang dan tak berkedip! Sekilas mirip patung lilin, tetapi ini benar-benar manusia biasa yang terlatih dan tangguh bertahan untuk selama 1 jam tanpa bergerak dan kedip! Mereka adalah mahasiswa wajib militer yang terlatih untuk bertempur dan berdiri tegak selama 5 jam di segala cuaca! Kami berdecak kagum untuk yang satu ini, karena ini sekali lagi membuktikan…ketangguhan militer Taiwan sungguh luar biasa, tidak heran jika banyak tentara-tentara negara di Asia Tenggara belajar di Taiwan. Sekali lagi membuktikan…intelektuliasme di lingkup militer terbukti manjadi pilar tangguh negara ini.
Tepat pukul 13.30 kami tiba di Lunghwa University of Science and Technology, kami disambut langsung oleh Mr. Jung-Ying Wang, Ph.D (Department of Multimedia and Game Science Chairman and Assistant Professor) didampingi Mr. Juing-Huei Su, Ph.D (Dean College of Electrical Engineering and Computer Science) dan Mr. Yen-Jen Chen, Ph.D (Department of Multimedia and Game Science Lunghwa Institute of Technology, Assistant Professor). Setelah perkenalan Tim, salah satu lecture mempresentasikan tentang Multimedia & Game Science yang telah dikembangkan sejak tahun 2002 di LHU ini. Kemudian Tim diajak mengunjungi fasilitas belajar yang berada di lingkup Multimedia dan Game Science, dimulai dari: (1) Macintosh Multimedia Lab, (2) Game Design Lab, (3) Game Test Lab & Project Implementation Studio, (4) Multi-functional Displaying Room, (5) Digital Audio Central Room, (6) Digital Recording Room, (7) 3D Imaging Lab, (8) Real Time Motion Capture and Virtual Studio Integrated System Lab, (9) Multimedia Digital Surround Mixing and Recording Lab, dan (10) Digital Homecare Service Lab. Lab/Studio 1 – 6 berada di Department of Multimedia and Game Science dan Lab/Studio 7 – 10 berada di DCMT (Digital Content and Multimedia Technology) Center.
Setelah mengunjungi seluruh fasilitas tersebut, kami diantar ke ruang konferensi untuk mendiskusikan skema kerjasama dalam pengembangan Multimedia dan Game Science. Beberapa hal yang sempat kami catat antara lain: 1) Tuition fee NT 40.000 per-semester atau NT 100.000 per-tahun, 2) Dormitory fee NT 10.000 per-semester, 3) LHU siap bekerja sama untuk program Lectures Exchange & Students Exchange dengan sejumlah persyaratan yang perlu didetailkan bersama, mulai dari MoU Sister University sampai Agreement khusus bidang Multimedia & Game Science, 4) Kerjasama dapat diawali melalui Joint Project pengembangan game antar dosen atau antar mahasiswa Indonesia-Taiwan 1-3 bulan, 5) setelah Joint Project tersebut, LHU juga membuka kesempatan program Double Degree dengan bahasa pengantar Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris.
Demikian laporan hari ke-5 kami.
Xie-xie.. terima kasih,
Taiwan - Taipei, 20 September 2007