Sistem pendidikan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) umumnya ditentukan oleh 3 komponen strategis, komponen itu adalah SDM, Jejaring dan Konten. SDM dikembangkan melalui sejumlah pelatihan berbasis TIK (baik online maupun offline), Jejaring dikembangkan melalui jalinan infrastruktur telekomunikasi (baik kabel, nirkabel ataupun satelit), dan Konten dikembangkan melalui berbagai piranti lunak (baik sistem operasi, aplikasi multimedia, aplikasi web, maupun program intelejen artifisial).
Setelah sukses mengembangkan Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional) yang menjangkau 34 kantor Dinas Pendidikan Provinsi, 462 kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, 119 Unit Depdiknas, 66 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), 30 Perpustakaan dan Museum Nasional, 93 ICT Center, dan 300 Perguruan Tinggi. Kemudian disusul sukses Pelatihan Jardiknas 2007 yang diikuti oleh 38.000 partisipan di 216 kabupaten/kota dengan e-Portofolio yang diperkirakan akan mencapai 113.000-an. Maka Biro PKLN memandang penting untuk menciptakan dan menyediakan media yang menjadi konten Jardiknas.
Maka tepat tanggal 7 Juli 2007 (07-07-07), Biro PKLN merilis Media Jardiknas yang didesain sebagai Pusat Sumber Belajar (PSB) berbasis multimedia bagi semua jenjang pendidikan, dari Pra-Sekolah sampai Perguruan Tinggi serta Pendidikan Luar Sekolah. Selain sebagai PSB, Media Jardiknas juga berfungsi sebagai bank bahan ajar yang dikembangkan bersama dari, oleh dan untuk Guru/Dosen/Widyaiswara. Dengan demikian diharapkan kontennya selalu aktual terhadap kurikulum yang berlaku saat ini (KTSP) dan yang akan datang.
Dengan mengambil inspirasi dari web video YouTube yang sangat populer di internet, maka Media Jardiknas pun dikembangkan dengan fitur video, audio, foto, dan dokumen. Pengguna Media Jardiknas dapat mengunggah Video berformat: AVI, FLV, MOV, MPE, MPG, 3GP, WMV; Audio berformat: MP3; Foto berformat: GIF, JPG, PNG; dan Dokumen berformat: PDF. Tentunya dengan ketentuan ukuran setiap file maksimum 20 Mb. Hingga tanggal 13 Februari 2008, jumlah media yang telah terunggah di Media Jardiknas mencapai 338 video, 59 audio, 431 foto, dan 4.462 dokumen.
Kemudahan dan kecepatan akses Media Jardiknas - yang beralamat di media.diknas.go.id dan beranggotakan 3.990 guru dan tenaga kependidikan - ini telah teruji, baik di dalam negeri melalui intranet Jardiknas maupun di luar negeri melalui internet global. Hingga saat ini tercatat 17.186 kunjungan dari 38 negara, diantaranya: Indonesia (97,06%), Hong Kong (0,71%), USA (0,38%), Malaysia (0,36%), Norway (0,32%), Singapore (0,19%), Germany (0,11%), Australia (0.07%), Japan (0.06%), Korea (0.05%), Netherlands (0.04%), Syrian Arab Republic (0.03%), Bangladesh (0.02%), United Kingdom (0.02%), Thailand (0.02%), Switzerland (0.02%), dan China (0.01%).
Biro PKLN menyadari bahwa Media Jardiknas ini masih perlu disosialisasikan secara intensif ke seluruh guru dan siswa serta orang tua siswa. Oleh karena itu sejumlah upaya strategis akan terus dilakukan secara sistemik dan sinergis melalui Jardiknas dan jejaring-jejaring nasional lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar