Kiranya tidak dapat kita pungkiri bahwa komputer dan internet telah menjadi pemicu tumbuhnya ICT sepesat ini. Demikian pula di Indonesia, dimana pendidikan baru menyentuh atmosfir ICT di penghujung dekade 1990-an. Disini kami sadari bahwa hal ini memang agak terlambat dibanding negara-negara tetangga kami. ICT memang menuntut kecakapan komunikasi global, sementara saat itu di Indonesia tidak banyak SDM yang memiliki kecakapan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan mampu mengoperasikan komputer.
Inilah pekerjaan rumah tersulit kami di awal implementasi ICT di dunia pendidikan.
Sebagai departemen yang menangani hal-ihwal pendidikan di Republik Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional merasa tertantang untuk menjawab situasi dan kondisi tersebut. Maka sebagai direktorat yang menangani sekolah-sekolah menengah kejuruan dan teknologi, akhirnya Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan mengambil inisiatif untuk menjemput tantangan tersebut dengan penuh semangat dan strategi.
Langkah pertama, kami membentuk mailing-list dikmenjur sebagai media informasi dan komunikasi internal Dikmenjur. Mailing-list ini diikuti oleh beberapa staf Dikmenjur, kepala sekolah dan guru SMK yang peduli dan memiliki talenta ICT. Mailing-list ini resmi dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1999 (saat ini memiliki anggota 2000-an). [[email protected]]
Langkah kedua, kami mengakomodasi ide yang dikirim dan didiskusikan di mailing-list Dikmenjur. Maka pada bulan Agustus-September 2000, Direktorat Dikmenjur bekerjasama dengan ITB Bandung mengundang beberapa aktifis mailing-list Dikmenjur untuk mengikuti training Technical Support, Help Desk dan Web Design di PPPGT Bandung.
Langkah ketiga, berdasarkan pantauan dan seleksi pasca training ICT di PPPGT Bandung, maka pada hari Selasa, 2 Januari 2001 jam 17:47 PM (MST), Direktur Dikmenjur mengirim e-mail pribadi bersubyek: Team Percepatan Internetisasi v1.2 kepada beberapa guru eks peserta training Technical Support, Help Desk dan Web Design yang dinilai memiliki karakter dan talenta kuat untuk mengembangkan Pendidikan berbasis ICT. Kelak tim kecil inilah yang banyak mendukung program-program ICT Dikmenjur secara praktis maupun strategis.
Dikmenjur bersama Tim ICT-nya (dulu Team Percepatan Internetisasi v 1.2) telah melakukan berbagai inovasi ICT berkelanjutan di berbagai bidang pendidikan. Beberapa diantaranya dapat kami paparkan berikut ini.
Di bidang sumber daya manusia, kami telah…
(1) membuka program tandem SMK Teknologi Informasi (SMK-TI) yang mulai dilaksanakan pada tahun 2000. Program ini dilaksanakan di SMK yang memiliki SDM potensial dan sumber daya sarana TI yang memadai. Siswa yang berminat dapat mengikuti diklat TI seusai jam pelajaran regular. Diklat dirancang dengan pola 200 jam dan diakhir diklat dilaksanakan uji kompetensi oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).
(2) membentuk Jaringan Informasi Sekolah (JIS) di beberapa kota atau kabupaten mulai tahun 2001, JIS ini merupakan kumpulan guru-guru SMP, SMA dan SMK yang memiliki potensi di bidang hardware, software dan network. Pada umumnya JIS memiliki mailing-list sebagai sarana berbagi pengalaman dan diskusi tentang ICT. Saat ini puluhan JIS tumbuh diberbagai kota, beberapa diantaranya kelak menjadi embrio program WAN Kota.
(3) menyelenggarakan crash program D4 dan S2 Teknologi Informasi. Program ini dibuka pada tahun 2002-2004 dan diikuti oleh guru-guru SMK yang terseleksi dan sangat potensial di bidang ICT. D4-TI diselenggarakan atas kerjama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya, sedangkan S2-TI diselenggarakan atas kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bandung.
Di bidang sumber daya sarana dan prasarana, kami telah…
(1) membangun Jaringan Komputer dan Internet (Jarnet). Program yang dimulai pada tahun 2001 ini bertujuan untuk membantu SMK yang sudah memiliki laboratorium komputer namun belum memiliki jaringan komputer dan koneksi internet. Dengan subsidi ini SMK akan memiliki LAN yang menjaring 1 unit PC Server dan 10 unit PC Client.
(2) mengembangkan Wide Area Network di dalam kota (WAN Kota). Program ini dikembangkan mulai tahun 2003 di beberapa kota yang telah memiliki JIS aktif. WAN Kota memungkinkan terbentuknya jaringan komputer nirkabel antar sekolah melalui medium frekuensi radio 2,4 GHz (WiFi). Salah satu SMK menjadi sentral WAN Kota, dimana Server Web, Mail, Database, dan E-learning serta Base Transceiver Station (BTS) berada. WAN Kota memberikan fasilitas intranet dan internet kepada sekolah-sekolah yang menjadi client-nya. Saat ini ada WAN Kota yang memiliki 36 client yang terdiri dari: SMK, SMA, SMP, VEDC, Universitas, dan Kantor Walikota. [http://www.jis-wan.or.id/]
(3) membangun Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT Center). Program ini dikembangkan mulai tahun 2004 di beberapa kota yang telah memiliki WAN Kota aktif. ICT Center memiliki fasilitas 1 laboratorium komputer, 1 ruang konferensi multimedia dan 1 perpustakaan digital. Laboratorium komputer dan ruang konferensi multimedia masing-masing difasilitasi 1 unit PC Server, 20 unit PC Client, 1 unit LCD Projector, dan 1 buah Handycam. Sedangkan perpustakaan digital difasilitasi 1 unit PC Server dan 10 unit PC Client. ICT Center dirancang sebagai prasarana dan sarana diklat ICT bagi guru-guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, MI, MTs, dan MA di kota tersebut. Sebagai sentral, ICT Center juga melayani 3 buah SMK Sister (client WAN Kota, berada pada radius 5 km dari Sentral) dalam program Distance Learning dengan menggunakan sistem televideo conference.
(4) menyiapkan Mobile Training Unit ICT (MTU-ICT). Program ini dikembangkan mulai tahun 2004 di kabupaten yang memiliki kecamatan-kecamatan terpencil dan telah memiliki JIS aktif. MTU-ICT merupakan mobil van yang dilengkapi laboratorium komputer dengan fasilitas 1 unit Notebook Server, 20 unit Notebook Client, 1 unit LCD Projector, dan 1 buah handycam. Di dalam mobil van juga dilengkapi 1 buah Telepon CDMA untuk koneksi dial-up internet dan 1 unit Acces Point (WiFi) 2,4 GHz sebagai Hot-Spot. Seperti halnya ICT Center, MTU-ICT ini juga dirancang sebagai prasarana dan sarana diklat ICT bagi guru-guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, MI, MTs, dan MA di kecamatan-kecamatan terpencil.
(5) membangun Radio Pendidikan. Program ini dikembangkan mulai tahun 2004 di beberapa kota yang telah memiliki JIS aktif. Radio Pendidikan ini menggunakan frekuensi FM dengan kekuatan jangkauan siar minimum 10 km-an. Segmen pendengar radio ini adalah guru dan siswa TK hingga SMA, karenanya program-program acaranya disusun sesuai kebutuhan mata diklat yang diajarkan di sekolah. Konsep radio ini education and entertainment (edutainment). Bagi kota yang telah memiliki WAN Kota, maka Radio Pendidikan ini dapat juga diintegrasikan dengan infrastruktur dan web portal WAN Kota sebagai media komunikasi kepada pendengarnya.
Di bidang kurikulum, kami telah menyusun dan menerbitkan…
(1) Kurikulum tandem SMK-TI: meliputi program keahlian Technical Support (TS), Web Design (WD) dan Help Desk (HD) tahun 1999.
(2) Kurikulum SMK Edisi 1999: program keahlian Teknik Informasi Komersial di bawah bidang keahlian Elektronika.
(3) Kurikulum SMK Edisi 2004: program keahlian Teknik Komputer Jaringan, Rancangan Perangkat Lunak, dan Multimedia di bawah bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun 2004.
Di bidang sistem pendidikan, kami telah mengembangkan…
(1) web seleksi penerimaan siswa baru (PSB Online). Web ini dikembangkan mulai tahun 2002. Fungsi utama web ini adalah menyeleksi calon siswa baru di sebuah sekolah berdasarkan data nilai ujian nasional. Disini calon siswa baru dapat memilih beberapa sekolah sekaligus dengan skala prioritas yang dikehendaki. Kemudian secara otomatis program akan menguji data nilai yang bersangkutan dengan ribuan data nilai calon siswa baru lainnya. Jika data nilai yang bersangkutan kalah berkompetisi di sekolah pilihan I, maka secara otomatis program akan menguji data nilai tersebut di sekolah pilihan II dan seterusnya. Hasil seleksi akan diumumkan secara real time melalui web, sehingga orang tua dan calon siswa baru dapat memantau posisi terakhir di sekolah mana calon yang bersangkutan diterima (terseleksi). Web PSB Online ini terbukti berjalan aman, fair, transparan, jujur, dan demokratis. [malang.psb-online.or.id]
(2) web portal pemetaan sekolah (School Mapping). Web ini dikembangkan mulai tahun 2004. Fungsi utama web ini adalah sebagai pusat data dan informasi pendidikan di Indonesia. Data-data pada web ini di-import dari 416 Tim School Mapping yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Tim School Mapping dikoordinir oleh seorang guru SMK terlatih dan beranggotakan 20-an siswa SMK sebagai operator. [schomap.dikmenjur.net]
Di bidang pengabdian masyarakat, kami melibatkan guru-guru dan siswa-siswi SMK terlatih sebagai koordinator simpul provinsi, koordinator subsimpul kabupaten/kota, supervisor dan operator kecamatan pada kegiatan…
(1) data entry hasil penghitungan suara (Situng Pemilu) pemilihan legislatif (5 April 2004), pemilihan presiden putaran 1 (5 Juli 2004) dan putaran 2 (20 September 2004) di seluruh Indonesia (bekerjasama dengan IT-KPU Indonesia).
(2) data entry hasil pemetaan sekolah (School Mapping) di seluruh Indonesia (bekerjasama dengan Departmen Pendidikan Nasional).
Kami sadar bahwa tidak ada kata berhenti di dalam kamus inovasi, apalagi inovasi di bidang pendidikan yang berbasis ICT. Namun kami optimis dan bangga, karena Tim ICT kami telah mencetak generasi II yang merata di seluruh provinsi. Oleh karena itu kami tetap pada komitmen untuk mencerdaskan bangsa melalui inovasi ICT.
Di bidang sumber daya manusia, kami akan menyelenggarakan crash program D4 spesialis Teknik Komputer Jaringan, Rancang Perangkat Lunak, Multimedia, Animasi, dan Teknik Penyiaran Radio & Televisi pada tahun 2005.
Di bidang sumber daya sarana dan prasarana, kami akan membangun…
(1) Koneksi Internet antar SMK seluruh Indonesia [SMK Internet Exchange] pada tahun 2005
(2) Jaringan Wirausaha antar SMK seluruh Indonesia [SMK Enterpreneur Network] pada tahun 2005
(3) Jaringan Ekonomi [Bisnis] antar SMK seluruh Indonesia [SMK Incorporated] pada tahun 2006.
Di bidang kurikulum, kami akan menyusun dan menerbitkan Suplemen Kurikulum SMK Edisi 2004: program keahlian Animasi di bawah bidang keahlian Seni Rupa dan Teknik Penyiaran Radio & Televisi di bawah bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tahun 2005.
Di bidang sistem pendidikan, pada tahun 2005 yang akan datang kami akan mengembangkan…
(1) web portal uji kompetensi siswa SMK
(2) web portal bursa kerja tamatan SMK
(3) web katalog produk dan jasa unggulan SMK
Di bidang pengabdian masyarakat, pada tahun 2005-2006 yang datang kami akan kembali melibatkan guru-guru dan siswa-siswi SMK terlatih sebagai koordinator simpul provinsi, koordinator subsimpul kabupaten/kota, supervisor dan operator kecamatan pada kegiatan…
(1) data entry hasil monitoring dan evaluasi proyek-proyek Broad Based Education – Life Skill (BBE-LS) di seluruh Indonesia
(2) data entry hasil akreditasi sekolah di seluruh Indonesia
(3) data entry hasil penghitungan suara Pemilihan Bupati/Walikota 2005
(4) data entry hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur 2006
Kemitraan dalam mengembangkan Pendidikan Berbasis ICT menjadi bagian yang penting dalam perjalanan kami, karenanya kami menjalin kerjasama dengan beberapa vendor hardware, vendor software, provider internet, operator telekomunikasi, operator selular, dan pihak-pihak lain yang berkomitmen pada pengembangan ICT di Indonesia. Salah satu mitra terbaik kami adalah Microsoft Indonesia.
Dalam catatan kami, Microsoft Indonesia telah banyak mendukung usaha kami, antara lain berwujud (1) bantuan komputer, (2) bantuan software, (3) bantuan training untuk guru-guru SMK, (4) konsultasi dan validasi penyusunan materi mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) serta program keahlian Rancangan Perangkat Lunak (RPL) pada Kurikulum SMK Edisi 2004.
Adapun langkah kongkret yang akan kami laksanakan bersama Microsoft Indonesia mulai tahun 2005 nanti adalah program Partners in Learning dalam wujud paket:
(1) Partner in Learning Grant berupa bantuan sumber daya training ICT bagi puluhan ribu guru.
(2) School Agreement Subscription Licensing Program berupa legalisasi Windows XP dan Office 2003 untuk puluhan ribu PC/Notebook sekolah.
Melalui program ‘Partner in Learning’ ini diharapkan setiap guru dapat (1) membuat materi pemelajaran dengan Microsoft Word, (2) membuat daftar nilai dan evaluasi pemelajaran dengan Microsoft Excel, (3) membuat media pemelajaran dengan Microsoft PowerPoint, (4) menggali dan mengelola informasi dengan Internet Explorer, (5) mengelola kelas dengan NetMeeting, Windows Media Player dan Messenger, dan (6) mengenal dan memahami Hak atas Kekayaan Intelektual.
Sementara target yang ingin kami capai dari Training ICT bagi guru selama 4 tahun kedepan adalah sebagai berikut:
- Tahun 2005: 10% dapat bekerja dengan komputer
- Tahun 2006: 20% dapat bekerja dengan komputer + 5% dapat membuat modul pemelajaran berbasis multimedia
- Tahun 2007: 40% dapat bekerja dengan komputer + 10% dapat membuat modul pemelajaran berbasis multimedia + 5% dapat membuat media e-learning berbasis web di internet
- Tahun 2008: 60% dapat bekerja dengan komputer + 25% dapat membuat modul pemelajaran berbasis multimedia + 10% dapat membuat media pemelajaran berbasis web di internet + 5% dapat mengelola sistem kelas jarak jauh berbasis ICT (multimedia, web, radio, televisi,)
Seiring peningkatan angka pertumbuhan kemampuan guru bekerja dengan komputer dan internet, maka diperkirakan angka kebutuhan PC/Notebook dan bandwidth internet bagi guru di Indonesia juga akan meningkat secara signifikan. Disisi lain kita berharap pasar PC, Notebook, Operating System, Application Program, dan Peripheral dapat merespon positif dengan ketersediaan dan harga yang relatif murah dan terjangkau. Demikian pula kita berharap pada layanan internet yang berjangkauan luas hingga meliputi seluruh wilayah kepulauan Indonesia.
Namun demikian, subsidi bukanlah solusi untuk mewujudkan impian 1 guru - 1 komputer. Oleh karena itu kita berharap adanya peningkatan gaji guru yang proporsional, sehingga guru-guru memiliki kemampuan untuk membeli sebuah PC atau Notebook, berlangganan internet, membeli buku-buku dan berlangganan majalah atau jurnal yang menunjang profesi dan karirnya.
Disisi lain masih kami dapati kenyataan yang kurang kondusif dalam pengembangan pendidikan berbasis ICT, antara lain…
- anggaran pendidikan baru mencapai 5%, belum mencapai 20% sebagaimana yang dianggarkan pada RABPN
- beberapa kepulauan belum tersentuh aliran listrik dan saluran telekomunikasi yang diperlukan dalam implementasi ICT
- kekurangan ‘content’ web e-learning lebih banyak disebabkan karena ketidakbisaan guru menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pembuatan modul pemelajaran dan pembuatan program evaluasi
- ketidaksinambungan sebuah inovasi akibat ketidaksiapan SDM
- pengembangan pendidikan berbasis ICT masih terpusat di jenjang SMA dan SMK, belum merata di TK, SD, SMP, SLB, MI, MTs, dan MA
- polarisasi pengembangan ICT di K-12: disatu sisi pengembangan infrastruktur ICT menguat di SMK, sedangkan di sisi lainnya pengembangan content ICT menguat di SMA
Demikian apa yang telah, sedang dan akan kami kembangkan di Indonesia. Kami sadar bahwa mengembangkan pendidikan berbasis ICT harus dikuti dengan itikad baik mengakui Hak atas Kekayaan Intelektual, sesungguhnya bukan karena adanya tekanan dari pihak manapun, melainkan karena kewajiban kami untuk mentaati Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Kami akui bahwa lembaga pendidikan termasuk pihak yang turut mengawali kegiatan penggandaan software secara ilegal di Indonesia, maka dari lembaga pendidikan pulalah kami harus mengakhirinya secara serius, tegas, gradual, dan sistemik. Kami berharap kemitraan yang telah terjalin akan berkesinambungan dan membawa kemanfaatan bersama dalam bidang pendidikan di Indonesia.
Demikian apa yang telah, sedang dan akan kami lakukan, semoga paparan ini dapat menjadi referensi bagi kita semua.
Kwarta Adimphrana
Guru SMK Negeri 4 Malang
Tim ICT Dikmenjur
Anggota Dewan Penasehat Manajer Pendidikan Microsoft Indonesia
(Singapura, 12 November 2004)
1 komentar:
Posting Komentar